Sabtu, 24 Maret 2012
Thanks and Forgive Me
Terimakasih SMPN 13 Tasikmalaya yg telah pertemukan aku dengan anak-anak IX-B, yaitu :
3. Anggi Trisna Fuji (Anggi)
7. Deni Sandiani (Deni)
13. Husni Kemal (Husni)
17. Moch. Indra Dwi A (Indra)
27. Shona Indra Prakosa (Shona)
31. Tedi Nurbani Yusup (Tedi)
34. Viky Zaelani (Viky)
38. Yulia Nurcahyani (Lia)
Permintaan maaf dan ucapan terimakasih ini kami ucuapkan khususnya untuk Bapak Ibu guru yg mengajar dikelas IX-B :
1. Ibu Dede Diani (Guru Bahasa Inggris sekaligus Walikelas IX-B)
2. Bapak Nandang Suherlan (Guru Matematika)
3. Ibu Yati Hayati (Guru Bahasa Indonesia)
4. Bapak Dedi Riyadi (Guru IPA)
6. Bapak Badru Bachtiar (Guru Pendidikan Agama Islam)
7. Bapak Enem Roni Efendi (Guru Penjaskes)
8. Bapak Syamsurizal (Guru PKN)
9. Bapak Toto Supriato (Guru Bahasa Sunda)
10. Ibu Kusmini (Guru PLH)
11. Ibu Iis Sonariah (Guru Seni Rupa)
12. Bapak Rudi Rismawan (Guru TIK)
13. Ibu Wawa Wartini (Guru Ekonomi Syari’ah)
14. Ibu Mahyati (Guru Seni Musik)
Jumat, 16 Maret 2012
INDONESIA MENANGIS
INDONESIA BERKATA...
Aku merintih perih saat hujan mengguyurku tanpa belas kasih.
DahulU, rambut hijau melindungiku dari terpaan angin, matahari dan hujan.
Kini semua telah tiada, yg ada hanyalah kegersangan tiada tara. Gedung pencakar langit menunjukkan kemegahan berdiri di atas tubuhku yg ringki.
Aku menangis, menggenangi jalan yg kau lewati, namun kau tak jua mengerti..
Emas berlian yg menghias tubuh indahku kau renggut dengan perlahan!
Haruskah ku tumpahkan segala kemarahanku? Meluapkan semua isi hatiku.
Ingin ku tenggelamkan tubuhkan dalam samudra, Namun ku tak pernah bisa..!!
Aku tahu..
Meski kau tak lagi peduli akan aku, masih ada orang-orang yg mengasihiku. Dengan pepohonan hijau yg mereka tanamMembuat sebagian tubuhku sejuk terlindungi membuatku merasa berarti…
DAN AKU BERKATA...
Hanya harapan terbersit dalam hati, suatu saat kau akan mengerti..
“AKU KAN MENJAGA INDONESIAKU KARENA IALAH PIJAKAN HIDUP DAN MATIKU”
Keikhlasan Tukang Sol Sepatu
Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan condong catur demi menyambung hidup. Mbah sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “mau nonton apa saya malam ini?”, mbah sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”
di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi mbah sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.
Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.
Ketika mbah sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
“wah cepat sekali. Berapa pak?”
“5000 rupiah mas”
sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.
“wah mas gak ada uang pas ya?”
“nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”
“maaf mas, saya nggak punya uang kembalian”
“waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”
“udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”
“oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”
***
jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi mbah sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “ikhlas. Insya allah akan dapat gantinya.”
ketika waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.
“ya allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu.”
selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.
Ketika ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.
“wah kebetulan kita ketemu disini, pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”
kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.
“loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”
“sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya allah minggu depan saya berangkat ke prancis pak. Saya mohon doanya pak”
“tapi ini terlalu banyak mas”
“saya bayar sol sepatu cuma rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”
***
tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambanya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.
Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan.
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9899066
Labels: Kisah dan Hikmah
Langganan:
Postingan (Atom)