Powered By Blogger

Sabtu, 24 Maret 2012

Thanks and Forgive Me

Tiga tahun telah berlalu, akankah masa-masa ini, masa-masa sekolah di SMP akan terulang lagi? Tentu tidak :(

Akankah kita temui kebahagian seperti ini nanti? Entaah :( 


Dear, Iclabest Aku Nabilla Tiara Fadhillah, atau kalian lebih akrab sapa aku Nabil, Cuma ingin menyampaikan permintaan maaf atas selama ini, atas kesalahan yg pernah aku perbuat selama 3 tahun ini. Aku tahu, selama ini aku SELALU atau SERING membuat kalian kesal, kecewa, marah, jengkel, dan semacamnya. Dan maaf jika aku sering jahil, bikin bete, ngeselin aaa mecem-maceeeeem pokoknya u,u. Tapi perlu kalian tahu, bahwa aku itu sayaaaaaaaaaang banget sama kaliaaaaan  :'(

Sobat Iclabest, Sudikah kiranya kalian maafkan aku? Atas yg telah kulakukan pada kalian selama ini:(

Maafkan aku sahabat.

Terimakasih, untuk selama ini. Kalian yg selalu ada disisiku, yg selalu ingin mendengar curahan hatiku yg bikin kalian bete, jenuh, bosan mendengarnya :o Terimakasih. Aku sayang kalian sahabat :) 


Terimakasih SMPN 13 Tasikmalaya yg telah pertemukan aku dengan anak-anak IX-B, yaitu : 

1. Adam Maulana (Adam) 

2. Aldo Permana (Aldo) 

3. Anggi Trisna Fuji (Anggi) 

4. Anis Khoirunnisa (Anis) 

5. Bilqis Lady Diana (Bilqis) 

6. Ghaida Wafa (Ghaida) 

7. Deni Sandiani (Deni) 

8. Desti Wulandari (Desti) 

9. Eneng Hidayanti (Eneng) 

10. Erlin Dayanti (Erlin) 

11. Fuspita Siti Fatimah (Fuspita) 

12. Halida Fitria Rahmah (Halida) 

13. Husni Kemal (Husni) 

14. Intan Purnamasari (Intan) 

15. Ira Kusumawati (Ira) 

16. Kuraesin (Ecin) 

17. Moch. Indra Dwi A (Indra) 

18. Nenden Shalihah N A (Nenden)

19. Novy Amelia (Novy) 

20. Nurul Fauziah (Nurul) 

21. Pipit Pitriani (Pipit) 

22. Ratih Purnamasari (Ratih) 

23. Reni Komalasari (Reni) 

24. Rina Munisa (Rina)

25. Rizki Ilham (Riski) 

26. Rizal Koswandani (Rizal)

27. Shona Indra Prakosa (Shona) 

28. Silvia Dewi (Silvia) 

29. Siska Widiawati (Siska) 

30. Siti Rohimah (Siti) 

31. Tedi Nurbani Yusup (Tedi) 

32. Tiya Fathonah (Tiya) 

33. Tubagus Arfan (Arfan)

34. Viky Zaelani (Viky) 

35. Wina Belly Yana (Wina) 

36. Yesica Dwi Lestari (Yesi) 

37. Irena mufidatul Ummah (Iren) 

38. Yulia Nurcahyani (Lia) 



Satu hal yg ga akan pernah aku lupa, ga akan pernah, ga akan pernah terlupakaaaan, adalah saat kita tour ke Jakarta 23 Juni 2011, memorable banget buat aku. Aaaaa sedih ga bakalan bisa kaya gitu-gituan lagi :'( 


Dan terimakasih juga untuk Bapak Ibu Guru yg selalu membimbing kami, mendidik kami, mengajarkan kami, menjaga kami, mengasuh kami dalam menuntut ilmu selama kami belajar di SMPN 13 Tasikmalaya tercinta ini. Sungguh tepat sebutan kepada Bapak dan Ibu Guru adalah ‘PAHLAWAN TANPA TANDA JASA’. Ini kami ucapkan karena kami sangat menyadari bahwa TAK MUNGKIN kami dapat membalas budi baik Bapak Ibu selama ini. Bapak Ibu guru yg kami hormati, kami sangat sadar bahwa kami selama ini selalu berbuat nakal yg selalu merepotkan kalian, padahal kami tau bahwa Bapak dan Ibu selama ini mengasuh kami dengan penuh kasih sayang, namun sayang kamilah yg belum menyadari dan masih saja berbuat nakal :(

Sungguh sangat berbahagia hati kami bila Bapak dan Ibu guru berkenan memaafkan kesalahan dan kekhilafan kami. 

Permintaan maaf dan ucapan terimakasih ini kami ucuapkan khususnya untuk Bapak Ibu guru yg mengajar dikelas IX-B : 

1. Ibu Dede Diani (Guru Bahasa Inggris sekaligus Walikelas IX-B) 

2. Bapak Nandang Suherlan (Guru Matematika) 

3. Ibu Yati Hayati (Guru Bahasa Indonesia) 

4. Bapak Dedi Riyadi (Guru IPA) 

5. Bapak Hj. Eem Sulaeman (Guru IPS) 

6. Bapak Badru Bachtiar (Guru Pendidikan Agama Islam) 

7. Bapak Enem Roni Efendi (Guru Penjaskes) 

8. Bapak Syamsurizal (Guru PKN) 

9. Bapak Toto Supriato (Guru Bahasa Sunda) 

10. Ibu Kusmini (Guru PLH) 

11. Ibu Iis Sonariah (Guru Seni Rupa) 

12. Bapak Rudi Rismawan (Guru TIK)

13. Ibu Wawa Wartini (Guru Ekonomi Syari’ah) 

14. Ibu Mahyati (Guru Seni Musik) 

15. Dan semuaaaaaaaaaaa guru yg mengajar di SMPN 13 Tasikmalaya, 

Dan tak lupa kepada:

16. Bapak Kepala Sekolah Bapak Hj. Asep Furqonudin

17. Bapak Wakil Kepala SekolahBapak N. Dedi Z

18. Staf Tata Usaha, Penjaga sekolah, adik-adik kelas 7 & 8, dan teman teman seperjuanganku yaitu kelas 9.

Semoga sukses untuk kedepannya :) dan SMPN 13 Tasikmalaya makin jaya, makin sukses, dan makin maju. Aamiin. 


WRITED BY NABILLA TIARA FADHILLAH

Jumat, 16 Maret 2012

INDONESIA MENANGIS


INDONESIA BERKATA...

Aku merintih perih saat hujan mengguyurku tanpa belas kasih.
DahulU, rambut hijau melindungiku dari terpaan angin, matahari dan hujan.
Kini semua telah tiada, yg ada hanyalah kegersangan tiada tara. Gedung pencakar langit menunjukkan kemegahan berdiri di atas tubuhku yg ringki.
Aku menangis, menggenangi jalan yg kau lewati, namun kau tak jua mengerti..
Emas berlian yg menghias tubuh indahku kau renggut dengan perlahan!
Haruskah ku tumpahkan segala kemarahanku? Meluapkan semua isi hatiku.
Ingin ku tenggelamkan tubuhkan dalam samudra, Namun ku tak pernah bisa..!!
Aku tahu..
Meski kau tak lagi peduli akan aku, masih ada orang-orang yg mengasihiku. Dengan pepohonan hijau yg mereka tanamMembuat sebagian tubuhku sejuk terlindungi membuatku merasa berarti… 


DAN AKU BERKATA...

Hanya harapan terbersit dalam hati, suatu saat kau akan mengerti..
“AKU KAN MENJAGA INDONESIAKU KARENA IALAH PIJAKAN HIDUP DAN MATIKU”





Keikhlasan Tukang Sol Sepatu

Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan condong catur demi menyambung hidup. Mbah sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “mau nonton apa saya malam ini?”, mbah sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”

di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi mbah sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha. Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.

Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.

Ketika mbah sarno menampal sepatunya yang bolong, ia terus menerus melihat jam. Karena pekerjaan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

“wah cepat sekali. Berapa pak?”

“5000 rupiah mas”

sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

“wah mas gak ada uang pas ya?”

“nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”

“maaf mas, saya nggak punya uang kembalian”

“waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”

“udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”

“oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”

***

jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi mbah sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “ikhlas. Insya allah akan dapat gantinya.”

ketika waktu menunjukkan pukul 3 lebih ia pun menyempatkan diri shalat ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

“ya allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakmu.”

selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Ketika ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

“wah kebetulan kita ketemu disini, pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”

kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

“loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”

“sudah pak, terima saja. Kembaliannya, sudah saya terima tadi, pak. Hari ini saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya allah minggu depan saya berangkat ke prancis pak. Saya mohon doanya pak”

“tapi ini terlalu banyak mas”

“saya bayar sol sepatu cuma rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya hari ini dan keikhlasan bapak hari ini.”

***

tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambanya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.

Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan.

sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9899066